Photo by Liana Mikah on Unsplash |
Saya sedang berada di kamar lama saya sewaktu menulis ini. Kamar ini bersebelahan dengan kamar adik saya, berbatas pintu yang lebih sering terbuka lantaran kami begitu sering bertukar cerita, dan kamar mandi dalam yang kami pakai bersama. Ini kamar saya waktu masih lajang. Dulunya ruang praktik mama. Alih fungsi terjadi setelah saya lulus kuliah, bertepatan dengan mama memutuskan untuk berhenti praktik di rumah. Interiornya sederhana: meja tulis, lemari pakaian, rak buku, poster The Beatles, dan jam dinding. Kamar inilah yang selama tiga tahun menyaksikan saya belajar, bermain, menulis, menangis, jatuh cinta, patah hati, .. apa saja. Pulang ke rumah Mama dan berada di dalam ruang segi empat ini membuat saya menyadari betapa saya merindukannya.
Saya enggak kangen kamar ini dari aspek fungsionalnya, tapi dari sudut-sudut tertentu yang membuat saya ingat aneka momen di masa lalu. Misalnya kamar mandi yang mengingatkan pada suatu masa di mana saya sering pulang malam sambil "merambat" ke wastafel untuk cuci muka, kadang dengan bantuan adik saya yang berbaik hati bukain pagar. Kasur tempat sering gegoleran sambil telponan sama pacar sampai Subuh, zaman masih LDR. Meja tulis penuh kenangan, tempat saya ngetik sampai pagi dengan laptop HP buluk berukuran mini--terlalu mini untuk si meja yang super besar. Juga AC yang selangnya disambungin ke galon air mineral karena si papah kelewat males ngebor tembok buat tempat selang :))
Barangkali benar: hal yang bikin kangen sebenarnya bukan yang besar-besar, tapi justru yang kecil. Saya jadi ingat adegan di Before Sunset saat Jesse dan Celine naik perahu. Kata Celine, dia masih ingat warna coklat di janggut Jesse saat dagunya terkena cahaya matahari, bertahun-tahun setelah mereka berpisah. Buat saya percakapan ini sangat menyentuh. Menakjubkan bagaimana terhadap hal kecil itu dulu kita cenderung taking for granted, tapi begitu waktu sudah berlalu, justru merekalah yang bisa membangkitkan memori kita. Mendadak hal kecil jadi relevan. Mendadak hal kecil bicara banyak. Mendadak hal kecil berarti buat kita.
Jadi kamu lagi kangen siapa sekarang? Sini di-pukpuk.
Barangkali benar: hal yang bikin kangen sebenarnya bukan yang besar-besar, tapi justru yang kecil. Saya jadi ingat adegan di Before Sunset saat Jesse dan Celine naik perahu. Kata Celine, dia masih ingat warna coklat di janggut Jesse saat dagunya terkena cahaya matahari, bertahun-tahun setelah mereka berpisah. Buat saya percakapan ini sangat menyentuh. Menakjubkan bagaimana terhadap hal kecil itu dulu kita cenderung taking for granted, tapi begitu waktu sudah berlalu, justru merekalah yang bisa membangkitkan memori kita. Mendadak hal kecil jadi relevan. Mendadak hal kecil bicara banyak. Mendadak hal kecil berarti buat kita.
Jadi kamu lagi kangen siapa sekarang? Sini di-pukpuk.
kangen masa kecil.. Preki,Si Pitty,Cornellius, purpursol dll.. :)
ReplyDeletePREKI! Wakakakakakaka... si Pitty kan abang patahin tangannya waktu lagi main sandiwara boneka :'(
ReplyDeleteemang iya ya??? What-a-pitty!!!! Hahahaha...
ReplyDelete