Photo by Ozgu Ozden on Unsplash |
Ini dongeng yang sering Ayah saya ceritakan sewaktu kecil. Dibaca dengan gaya pantun, agak dilagukan.
Ada dua ekor kelinci/
Berebut sepotong roti/
Minta tolong pada kera/
Kera membagi roti menjadi dua/
Ditimbang-timbang berat yang mana/
Berat yang kanan, digigit/
Berat yang kiri, digigit/
Lama-lama rotinya habis/
Dua ekor kelinci tinggal menangis
Agak depresif yah, untuk ukuran cerita anak.
epic bgt ya,dek.. heheh
ReplyDeleteKata ayah, dongeng ini sering diulang waktu kecil, tapi ingatnya kok baru sekarang..
ReplyDeleteAhahaha senang sekali bisa menemukan ini. Ini pelajaran SD yg sangat berkesan utk saya. Saya cuma ingat bagian:
ReplyDeleteBerat yg kanan digigit
Berat yg kiri digigit
Lama2 rotinya habis.
Senang sekali busa menemukan cerita lengkapnya ��
Anak kami yang sulung masuk TK di Pati di Jawa Tengah pada tahun 75. Pulang satu hari menyampaikan syair ini:
ReplyDeleteDua ekor kelinci/
Berebut sepotong roti/
Minta tolong pada kera/
Kera membagi roti menjadi dua/
Ditimbang-timbang berat yang mana/
Berat yang kanan, digigit/
Berat yang kiri, digigit juga/
Lama-kelamaan rotinya habis/
Dua ekor kelinci tinggal menangis.
Versi Chris
Saat ini saya makan Kacang Shanghai hasil produksi PT Dua Kelinci di Pati, Indonesia
28 Februari 2020
isi dongeng itu yg kalimat tersirat yg mana ya???
ReplyDelete